Setelah blog ini lama terbengkalai, gue pun kembali dengan tema NEWS TALK !!! Sebenernya konsep hampir sama dengan Random Talk , namun dalam postingan ini gue akan membahas hal-hal gak penting yang terjadi di sekitar media masa nasional.
1. Roy Suryo diangkat sebagai Mentri Pemuda dan Olahraga
"Serius ???" adalah kata pertama yang keluar dari mulut gue saat mendengar Roy Suryo diangkat sebagai Menpora, sedangkan "Ciyuss??" adalah jeritan hati kecil gue.
Sebagaimana yang kita tahu bahwa Masyarakat Indonesia sangat mencintai olah raga. Sebagai buktinya olar raga balap lari seperti ini rutin dilakukan oleh siswa SMP dan SMU sehabis pulang sekolah sambil membawa celurit dan bambu runcing.
Sebagai mana yang kita ketahui Roy Suryo lebih sering tampil sebagai Ahli IT. Sementara Counter Strike, Point Blank, Dota, gak pernah masuk olimpiade. Oleh karena itu banyak masyarakat yang meragukan penunjukan Roy Suryo sebagai Menpora. Tapi apa mau dikata, sebaiknya kita doakan saja semoga Roy Suryo mampu mengemban tugas yang diberikan.
NB: Jangan di tutup yah blog saya Om Roy...
2. Tweet Rasis Farhat Abbas
".............…..…………..........................." Ngapain juga gue masukin topik ini ke News Talk. Yah sudah lah, males juga bahasnya. Yang penting kalian tau kan beritanya Om Farhat ini. Eh btw Farhat mirip si Nazzar yah..hahaha.
3. Jakarta darurat banjir
Sungguh disayangkan melihat sang ibu kota tenggelam oleh banjir. Kota dengan sejuta masalah itu tidak berdaya menghadapi musim hujan. Mungkin sudah saatnya jakarta berbenah. Langit bergemuruh, korban jiwa telah jatuh, ekonomi lumpuh, investor menjauh (quote of the day). Semoga program-program Gubernur Jokowi untuk mengatasi banjir dengan Mega Proyek Deep Tunnel bisa terlaksana. Tidak hanya banjir, namun kemacetan pun bisa teratasi.
4. Kehabisan berita
Berhubung gue mulai kehabisan berita untuk di ulas, maka sub konten ini akan di update lagi dari waktu ke waktu. Ciiaaooo !!
5. Kasus penculikan anak Musdalifah dan Nazar
Setelah hampir satu minggu diculik, Nana, anak dari pernikahan pertama Musdalifah berhasil diselamatkan polisi dan berhasil menangkap pelakunya di daerah Cileungsi. Motif penculikan tidak lain adalah faktor ekonomi. Pelaku mengakui ia bersama rekannya meminta tebusan sebesar Rp 4 miliar kepada Nazar dan Musdalifah untuk membebaskan Nana, sedangkan Musdalifah mengaku hanya mampu membayar sebanyak Rp 500 juta (WTF).
Gue gak mau ngebahas bagaimana pelitnya orang tua Nana yang hanya bisa membayar Rp 500 juta sedangkan Mereka Nikah dengan anggaran Rp 10 M. Tapi yang mau gue bahas motif lain dari ekonomi. Pelaku mengatakan bahwa Ia memilih Nana sebagai Target penculikan karena Ia tidak suka dengan prilaku Nazar yang suka memamerkan kekayaan istrinya di televisi.
Perlu disadari bahwa prilaku tersebut telah memicu tindakan kriminal. Sudah selayaknya kita peka pada kondisi sekitar kita. Tidak perlu berlebihan menunjukan harta karena tidak semua orang seperti anda. Tidak semua orang bisa sukses dan menjadi kaya, atau memiliki orang tua yang kaya raya, ataupun menikah dengan janda kaya. Karena ada kalanya tindakan anda dapat menyakiti orang terdekat anda secara tidak langsung. Semoga kasus ini dapat mengubah sikap Nazar dan Musdalifah serta menjadi pembelajaran kita semua.
6. Bandung 4 in 1
Baru-baru ini pemerintah kota Bandung mencanangkan program 4 in 1 untuk memecahkan masalah kemacetan di Jalan Pasteur. Ide nya sama dengan 3 in 1 di Jakarta, hanya saja di Bandung kapasitas penumpang harus lebih banyak, yakni empat orang dalam 1 mobil.
Secara pribadi, gue pesimis dengan kebijakan ini. Pemkot Bandung tentu mencontoh Jakarta dalam penerapan 4 in 1. Namun kenyataannya, Kebijakan 3 in 1 tidak memecahkan masalah kemacetan di Jakarta, yang muncul adalah fenomena Joki Ibukota. Tentunya Pemkot Bandung harus memperhatikan hal-hal tersebut.
Bandung merupakan kota wisata, suka atau tidak suka, kemacetan akan menjadi salah satu dampak buruk yang timbul. Kebijakan 4 in 1 dapat berdampak pada sektor wisata di daerah Pasteur karena pemberlakuannya pada akhir pekan. Hotel berbintang seperti Aston dan Grand Aquila, ataupun Mall besar seperti BTC, Paris Van Java, dan Instana Plaza tentu akan merasakan dampak langsung dari kebijakan ini.
Sudah selayaknya pemerintah bertindak lebih bijaksana. Pasar tumpah, parkir di bahu jalan, jalan rusak, ataupun hal lain yang menghambat arus lalulintas sebaiknya dibenahi sebelum menetapkan kebijakan lain. Jika hal-hal itu dibiarkan, maka kemacetan akan lebih parah. Akibat terburuk adalah matinya industri wisata yang selama ini menjadi tulang punggung Kota Bandung.